
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang dan MAN 3 Jombang memperingati hari air (22/3). Selain itu, juga ada Dinas PUPR, SJK, dan Santri Jogo Kali serta perwakilan dari beberapa sekolah di kawasan Kabupaten Jombang pun turut memeriahkan peringatan hari air. Peringatan hari air berpusat di sepanjang sungai yang berada di area MAN 3 Jombang. Kegiatan berupa resik kali dan tabur seribu benih ikan.
Masyarakat belum tahu bagaimana mengolah sampah domestik dengan baik. Sampah-sampah tersebut menumpuk di sungai. Di sungai pun banyak terdapat sedimen/ endapan-endapan. Endapan tersebut bisa membawa ancaman bahaya banjir. Pada peringatan hari air tersebut, semua elemen yang terlibat melakukan aksi resik kali. Setiap peserta resik kali dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima orang. Masing-masing kelompok mendapat satu karung. Karung tersebut untuk menampung sampah yang tak bisa diolah oleh alam, seperti botol minuman dan ragam sampah plastik.
“Kualitas air sangat diperhatikan oleh seorang muslim. Semua aktivitas ibadah harus dimulai dengan bersuci. Untuk bersuci, kaum muslim memerlukan air. Kita harus peduli dengan air dan bertanggung jawab menjaga air,” ujar Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul’ulum Tambakberas Jombang.
Beragam penampilan pun disajikan untuk menemani para siswa dan relawan yang membersihkan sungai. MAN 3 Jombang menampilkan pembacaan puisi bertema sungai, permainan biola, dan penampilan lagu-lagu. (LiT)