
Kabupaten Jombang (MAN 3 Jombang) – Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Jombang telah mencapai tahap akhir, pada Kamis (11/8/2022). Tahap ini menyisakan 10 peserta terbaik putra dan 10 peserta terbaik putri. Dua delegasi MAN 3 Jombang lolos ke tahap ini. Mereka adalah Anandito Alif Firdaus (X Agama 1) dan Syifa Alvina Syalwa (XI MIPA 4). Keduanya turut mengikuti tahapan-tahapan final di Aula Bung Tomo, Pemkab Jombang.
Tidak hanya bertindak sebagai peserta, Dito dan Salwa turut andil dalam kesuksesan acara. Salwa mendapat tugas mewakili finalis untuk membaca Ikrar Duta Genre. Syalwa membaca ikrar tersebut dengan suara lantang dan tegas. Sementara Dito dipercaya untuk memimpin pembacaan sholawat bersama Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab.
Final Duta Genre terdiri atas dua tahapan. Pada tahap 10 besar, masing-masing peserta mendapatkan pertanyaan yang mereka pilih secara acak dari fish bowl. Peserta lalu menjawabnya dalam waktu 60 detik. Salwa mendapatkan pertanyaan tentang peran penting seorang duta genre. Dito yang merupakan peserta urutan terakhir, mendapat pertanyaan tentang adab dan etika. Baik Dito maupan Salwa menjawab pertanyaan tersebut dengan lancar dan tepat waktu. Keduanya berhasil melaju ke tahapan berikutnya.
Pada tahap Top Five, peserta mendapat tantangan untuk praktik sosialisasi program selama tiga menit. Tema sosialisasi dipilih sendiri oleh peserta secara acak. Salwa mendapat tema tentang pendewasaan usia perkawinan. Dewan juri memintanya untuk menyampaikan tema tersebut kepada komunitas mahasiswa. Tanpa canggung, Salwa menjalankan aksinya. Sesekali dia melontarkan candaan sebagai pencair suasana.
Berbeda dengan Salwa, Dito mendapat tantangan sosialisasi kepada komunitas ibu-ibu PKK. Dito menyampaikan tema tentang cara pencegahan stunting. Peserta didik kelahiran Surabaya ini cukup cerdik dengan menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Menurut Dito, dalam memaparkan suatu informasi harus memperhatikan sasaran sosialisasi. “Menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil sangat tepat untuk sasaran orang yang lebih tua dari kita,” ujarnya. Dito menyampaikan dengan lugas, tanpa ada kesan menggurui. Dia berhasil menyelesaikan tantangan tepat waktu.
Perjuangan Dito dan Salwa membuahkan hasil. Pada akhri acara, Dito dinobatkan sebagai Juara Pertama. Rona bahagia bercampur haru terpancar dari wajahnya. “Dengan menjadi juara satu Duta Genre, saya ingin membantu para remaja dalam mengatasi permasalahan mereka,” ujar Dito bangga. Sementara itu, Salwa berhasil menjadi Juara 2. Peserta didik kelas olimpiade ini mengungkapkan rasa syukur atas pencapaiannya ini.


Usai ajang ini, Dito dan Salwa akan menjalani peran mereka sebagai Duta Genre Kabupaten Jombang. Salah satu tugas mereka adalah memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi, bahaya narkoba dan seks bebas.
Sekadar tahu, Duta Genre adalah ajang pemilihan remaja yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tahun ini adalah debut MAN 3 Jombang mengikuti ajang ini. “Kami sudah lama ingin mengikuti kegiatan ini, namun belum sempat karena terhalang pandemi,” ujar Aris Daryati selaku pembina.
Menurut Aris, bimbingan intensif terhadap Dito dan Salwa dimulai sejak Juli lalu. Untuk mencapai juara, keduanya harus melewati berbagai macam tahapan dari seleksi pemberkasan, tes tulis, semi final, hingga grand final. Dalam proses pembimbingan, Aris menggunakan metode diskusi dengan melibatkan Duta Kesehatan Remaja dan Kader Kesehatan Remaja. (Zul)