
Oleh : Siti Mutholiah, S.Sos., S.Pd *
Perbincangan mengenai anak muda zaman sekarang atau lebih dikenal dengan istilah Kids Zaman Now semakin terdengar kencang. Beberapa medsos (Media Sosial) seolah menertawakan masa depan mereka. Kadang tak segan pula menyebut mereka dengan sebutan generasi micin. Apakah kita lupa akan sesuatu? Mari merenung akan beberapa hal berikut.
Anak muda adalah generasi penerus bangsa. Cikal bakal mereka menjadi seperti sekarang tidak semata-mata murni karena tingkah mereka sendiri. Banyak hal yang memengaruhi kepribadian mereka numpang lewat saja. Tidak ada penghayatan akan nilai-nilai luhur.
Pendidikan sejarah hadir sebagai jembatan antara kids zaman now dengan generasi zaman old. Kedua generasi tersebut harus melek sejarah untuk bisa mengambil sari pati dari ragam peristiwa sejarah yang terjadi di Republik Indonesia. Pendidikan sejarah terwakili oleh keberadaan guru sejarah. Guru sejarah tak hanya memberikan hafalan materi tetapi juga nilai-nilai keteladanan yang bisa diamb. Bisa jadi, bobroknya karakter kids zaman now dikarenakan kurangnya perhatian generasi tua (generasi zaman old) terhadap mereka. Materi-materi yang terkait moral etika di sekolah hanya il dari tokoh-tokoh sejarah. Beberapa teknik yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.
1. Siswa membaca beragam tokoh dan peristiwa sejarah.
2. Siswa mencatat nilai-nilai yang terkandung di dalam kedua hal tersebut.
3. Guru menyajikan beberapa masalah.
4. Guru meminta siswa memilih nilai-nilai yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut.
Selain cara tersebut, juga bisa dicoba cara identifikasi siswa yang mirip tokoh sejarah. Bukan wajah yang mirip tetapi sikap luhur. Siapakah dari para siswa yang memiliki sifat luhur serupa tokoh sejarah? Siswa tidak boleh asal menjawab. Merekan harus menyertakan bukti-bukti dari identifikasi mereka. Nilai-nilai bisa mencakup nilai sosial, pendidikan, budaya, religi, dan moral. Gabungan nilai-nilai itu akan membentuk sebuah karakter yang baik dari kids zaman now.
Lalu, apa tugas guru dan generasi zaman old. Tugas mereka adalah memberikan keteladanan. Teladan lebih penting dan berharga daripada seribu nasihat. Keteladanan akan membentuk satu sistem lingkungan yang terbiasa dalam pengamalan nilai-nilai luhur. Jika kedua hal tersebut terwujud maka akan jarang sekali kita temui generasi dengan sebutan generasi micin atau sebutan generasi zaman old yang tak memberi ruang dalam berekspresi.
Hubungan yang baik antara kids zaman now dengan generasi zaman old sangat penting diwujudkan. Mengapa? Tentu jawabannya adalah karena pada mereka berdualah para pahlawan yang telah gugur menitipkan negeri ini. Keberlangsungan negeri ini sangat bergantung kepada mereka. Jadi, mari kita membumikan lagi Pendidikan Sejarah dan mengkristalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk diterapkan dalam interaksi kehidupan berbangsa dan bernegara.
*Penulis Adalah Guru Sejarah di MAN 3 ” Tambakberas ” Jombang