Rialita Fithra Asmara, Membaca Siswa dengan Menulis Antologi Puisi
Selaras dengan semangat gerakan literasi, beberapa warga madrasah giat menulis buku. Salah satu dari mereka adalah Rialita Fithra Asmara atau yang lebih akrab disapa dengan Bu Riel telah menerbitkan buku antologi puisi. Buku tersebut berjudul Gerakan Ajaib di dalam Kelas. Buku yang lumayan lama dalam proses penggarapannya, sekitar tujuh tahun. Embrio buku bermula dari lomba buku pengayaan untuk MA/SMA yang diadakan oleh Pusat Perbukuan Jakarta dan mendapat bantuan dana untuk proses perbaikan.
“Puisi-puisi di dalam buku ini dikemas dengan diksi yang ringan dan dekat dunia murid. Tentu saja, dengan tetap memperhatikan struktur fisik dan batin puisi,” jelas Rialita Fithra Asmara.
Antologi puisi Gerakan Ajaib di dalam Kelas terbit pada bulan Februari 2018 dan diterbitkan oleh dreamlitera. Ada 65 puisi, satu puisi di antaranya adalah sebagai berikut.
Jangan Ditulis Nak, Nanti Pintar!
“Jangan ditulis Nak, nanti pintar!”
itu suara Guru Bahasa Arab jika kami mulai malas mencatat
“Jangan ditulis Nak, nanti pintar!”
suara itu kembali terdengar.
Baiklah Pak,
tidak kami tulis
Kami tak ingin pintar
Kami ingin gembira
Jihan, ia pintar Pak
tapi ia jarang gembira
setiap pagi, ia dating awal mula
membawa tas yang penuh tugas rumah
Aku?
Aku sesekali meminjam tugas itu
Sekali, oh bukan, dua kali
Ehm, sepertinya bukan. Berapa ya?(LiT)